BLITAR
Selain disebut sebagai Kota Patria, kota ini juga disebut sebagai Kota Peta (Pembela Tananh Air) karena di bawah kepimpinanan Soeprijadi, Laskar Peta melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya perlawanan menuju kemerdekaan di daerah lain.Ikan Koi yang populer di jepang dapat dibudidayakan dengan baik di kota ini sehingga
memberikan julukan tambahan sebagai Kota Koi.
Budaya-Budaya Kota Blitar:
1. Budaya Wayang Orang
Budaya Wayang Orang ini dimasa atau era sekarang sudah pudar bahkan hampir mati, namun seniman-seniman budaya yang ada di Kota Blitar yang lahir sejak dulu itu tidak punah.
Di blitar banyak sekali seniman-seniman wayang orang, baik yang sudah tua maupun yang masih muda, biasa nya setiap malam minggu selalu di adakan pagelaran wayang orang di sebuah gedung di daerah blitar. namun sekarang jarang sekali pagelaran wayang orang di adakan, di karenakan era yang sudah berubah dan masyarakat pun akhirnya sudah mulai melupakan wayang orang.
2.Grebek Pancasila
Grebeg adalah tradisi masyarakat Jawa yang biasanya diselenggarakan sebagai upacara peringatan hari-hari besar tertentu. Masyarakat Blitar menggunakan tradisi Grebeg untuk memperingati secara khusus Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni, yaitu Grebeg Pancasila, yang menjadi satu kesatuan dalam rangkaian acara peringatan Bulan Bung Karno – bulan Juni.
3. Siraman Gong Kyai Pradah
Ritual Lodoyo adalah sebuah ritual dari sudut Kabupaten Blitar. Dalam ritual yang diadakan pada bulan Maulud ini dilakukan siraman Gong Kyai Pradah. Sebuah gong bersejarah di arak keliling kampung lalu dimandikan di tengah alun-alun kota Lodoyo. Konon kabarnya siapa yang terkena air bekas memandikan gong tersebut bisa menjadi awet muda. Siraman Gong Kyai Pradah mirip dengan ritual Sekaten di Yogyakarta dan Solo.
Menjelang pemilihan kepala daerah bupati kota Blitar, Gus Dur pernah datang ke tempat ini untuk melakukan ziarah bersama calon bupati Herry Z. Dan ternyata Herry terpilih menjadi Bupati. Warga sekitar beranggapan bahwa Gong Kyai Pradah masih berpetuah dan mampu membuat Herry menjadi bupati.
Ritual siraman ini sendiri ternyata mempunyai aspek bisnis yang cukup besar. Banyak pedagang yang memanfaatkan acara ini untuk meraup keuntungan dari berbagai macam dagangan yang digelar selama kurang lebih satu bulan sebelum acara puncak.
Makanan Khas Kota Blitar
Blitar mempunyai berbagai macam wisata kuliner berikut 7 kuliner khas kota blitar yang wajib untuk dicoba, kalau datang ke kota Blitar :
- Wajik Kletik
Jajanan ini terbuat dari gula kelapa, beras ketan dan kulit jagung untuk mengemasnya, supaya nggak cepet basi dan higienis, kulit jagung ini disetrika terlebih dulu dan dikemas dalam rentengan sejumlah 5 buah.Proses pembuatannya cukup sederhana, masak gula kelapa dan kelapa di atas api sedang hingga gula larut dan mengental. Setelah itu, masukkan beras ketan, aduk-aduk hingga mengental.
- Nasi Pecel
Bumbunya yg sangat terasa gurih, pedas dengan gilingan bahan yang cukup halus membuat tiap bahan yang tercampur menciptakan cita rasa yang tinggi. Sambel pecel dibuat dari perpaduan kacang tanah, gula kelapa, rempah-rempah dan bumbu rahasia serta daun jeruknya yang membuat rasanya semakin nikmat.
3. Peyek uceng
Uceng adalah ikan air tawar, biasanya hidup di sungai yang airnya jernih dan mengalir deras. Ikan ini bentuknya bentuknya bulat dan memanjang kira2 sebesar jari kelingking, tidak bersisik dan terdapat garis-garis vertikal hitam di badannya. Cara membuat iwak peyek ini, aduk rata tepungberas, tepung sagu, santan, daun jeruk dan uceng. Tuang adonan di pinggir wajan dan setengah lagi ada di dalam minyak. Rasanya gurih dan renyah banget.
4. Rujak Cingur
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa timur. .Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun. Dan tentunya terdapat cingur yang menambah kelezatan rujak ini.
5. Geti
Geti merupakan salah satu makanan khas kab Blitar yang terbuat dari kacang, wijen, dan gula merah. Geti biasanya disuguhkan sebagai jajanan khas di Tulungagung pada hari raya atau pernikahan untuk menyambut para tamu.
CIRI KHAS KOTA BLITAR
1.Makam Plokamator Bung Karno
Kota Blitar telah dikenal masyarakat se antero Nusantara sebagai Kota Kebangsaan dengan adanya Makam Proklamator Bung Karno dan sebagai destinasi utama para wisatawan yang mengunjungi Kota Blitar. Blitar kota Perjuangan begitu kata para leluhur kita dahulu. Blitar memiliki banyak cerita yang begitu heroik bagi guru bangsa ini. Soekarno, Presiden pertama Indonesia ini merupakan warga asli Blitar.Hingga saat ini masih banyak wisatawan yang berkunjung ke Makam Bung Karno yang berada di Jalan Kalasan no. 1 Blitar. Saat anda memasuki wilayah jalan utama di Makam Bung karno ini anda akan menemukan sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan yang berhadapan dengan Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo, yakni bentuk seni bangunan jawa yang sudah dikenal sejak dahulu.
Untuk memasuki wilah Makam Bung karno, aksesnya sangat mudah. Dan sekarang telah di bangun Museum ataupun Perpustakaan, maka jika anda ingin mengenang atau mengetahui bagaimana kehidupan Bung Karno anda dapat singgah di Kompleks Makam Bung karno.
2.Terdapat Candi Penataran
Candi Penataran atau Candi Panataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Blitar,Jawa Timur
3.Terdapat Istana Gebang
Istana Gebang atau lebih dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai didatangi pengunjung, baik dalam rangka peringatan hari ulang tahun Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.
4.Terdapat Monumen Supriadi
Monumen Supriyadi merupakan sebuah monumen untuk mengenang jasanya. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Shodancho Suprijadi melawan tentara Jepang. Monumen ini terletak di depan bekas markas PETA dan Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya. Selain itu, juga dibangun sebuah patung setengah dada Suprijadi yang terletak di depan Pendapa Kabupaten Blitar.
Tempat Wisata di Blitar
1. Candi Penataran
Candi Penataran terletak di desa
Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia.
Lokasinya yang terletak di kaki gunung Kelud, menjadikan area Candi
Penataran berhawa sejuk. Candi Penataran adalah kompleks percandian
terbesar dan paling terawat di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Candi
Penataran ditemukan pada tahun 1815, dan belum banyak dikenal sampai
tahun 1850. Komplek candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford
Raffles, yang merupakan Letnan Gubernur Jendral pada masa kolonial
Inggris di Indonesia pada waktu itu. Nama asli candi Penataran dipercaya
adalah Candi Palah yang disebut dalam prasasti Palah, dan dibangun pada
tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri
Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa.
Raja Çrnga memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200, sebagai
candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau
menghindari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering
meletus.
2. Petilasan Rambut Monte
Wisata Rambut Monte terletak di desa
Krisik, kecamatan Gandusari, kurang lebih 30 km dari kota Blitar. Wisata
Rambut Monte merupakan wisata alam yang terdapat sebuah telaga, candi,
petilasan atau tempat untuk bermeditasi dan di latar belakangi dengan
pemandangan yang hijau dari perkebunan teh dan sawah warga setempat,
yang terhampar sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata ini. Setelah
sampai dilokasi, untuk masuk ke dalam area wisata kita dikenakan tiket
masuk sebesar 3ribu rupiah untuk orang dewasa dan 2ribu rupiah untuk
anak-anak. Karena lokasi parkir berada dalam area, dikenakan biaya
seribu sampai 3ribu rupiah untuk kendaraan bermotor, mobil, mini bus
atau bus. Semua tariff tersebut akan berubah kalau ada moment-moment
tertentu, misalnya saja pada saat musim liburan, ada kesenian atau
hiburan musik. Dan berbeda lagi kalau sampai ada yang menginap, meskipun
di wilayah tersebut tidak atau belum ada tempat penginapan.
3. Desa Wisata Semen
Kampung Wisata Alam dan Ekologis “Puspa
Jagad” berlokasi di Desa Semen Kecamatan Gandusari yang berjarak sekitar
5 km di selatan kawasan wisata Rambut Monte, dekat dengan wahana arum
jeram serta berjarak 35 km dari Kota Blitar. Memasuki kawasan Kampung
Wisata Alam dan Ekologis “Puspa Jagad”, pengunjung akan disambut dengan
gazebo yang dipenuhi dengan berbagai hiasan bunga anggrek alam yang
menjadi ikon Desa Semen. Penggiat Kampung Wisata Alam dan Ekologis
“Puspa Jagad” ini adalah seluruh pemuda sekitar desa yang tergabung
dalam paguyuban “Puspa Jagad”. Desa
dengan luas lebih kurang 1.079,12 Ha . Ini terbagi menjadi empat
dusun, yaitu Dusun Parang, Dusun Tegalrejo, Dusun Semen, Dusun Dewi
dengan pusat pemerintahan berada di Dusun Tegalrejo.
4. Arung Jeram Soko Adventure
Soko Adventure merupakan tempat wisata
bagi wisatawan yang suka tantangan, tempat ini terletak di Desa
Tegalasri Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Petualangan arum jeram di
tempat ini bisa di lakukan di dua sungai yaitu sungai Tiko dan Sungai
Lekso sepanjang melakukan arung jeram para wisatawan juga dimanjakan
dengan pemandangan alam pedesaan yang eksotis. Selain rafting, kayaking
dan tubing juga bisa dilakukan di tempat ini, dengan peralatan yang
lengkap dan di dampingi tenaga tenaga profesional yang akan memberikan
rasa aman saat malakukan petualangan, untuk lebih menarik para wisatawan
di tempat ini juga menyediakan berbagai macam fasilitas lainnya seperti
Area Outbound, Camping Area dan Café.
5. Pantai Tambakrejo
Pantai Tambakrejo terletak di Desa
Tambakrejo Kecamatan Wonotirto, kurang lebih 30km ke arah selatan dari
kota Blitar dan bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam. Pantai
Tambakrejo merupakan pantai yang banyak dikunjungi di Kabupaten Blitar,
dengan pemandangan yang indah, pantai yang cukup bersih, air laut yang
biru dan pasir putih yang terbentang menjadi sebuah teluk dengan panjang
sekitar 10 Km. Ombak pantai Tambakrejo pun tidak terlalu besar,
sehingga aman untuk bermain-main atau bahkan mandi di pantainya
khususnya pada saat menjelang sore di mana air pantai sudah mulai surut.
Di kawasan bibir pantai Tambakrejo juga terdapat kampung nelayan dengan
perahu-perahu nelayan, mencari ikan merupakan sumber mata pencarian
warga di sekitar pantai Tambakrejo. Di kawasan ini juga terdapat tempat
pelelangan ikin dan pasar ikan dimana para wisatawan dapat membeli
ikan-ikan segar hasil tangkapan para nelayan.
6. Pesanggahan Tambakrejo
Pesanggrahan Tambakrejo berada di Desa
Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Setelah melewati
loket masuk Pantai Tambakrejo, akan dijumpai pertigaan beringin (kecil).
Dari pertigaan tersebut berbelok ke kiri mengikuti jalan, sampai
bertemu pertigaan yang mengarah ke atas bukit. Lokasi Pesanggrahan
Tambakrejo terletak di atas bukit tersebut. Pesanggrahan Tambakrejo.
Berlokasi di atas bukit kapur yang menghadap langsung ke Pantai
Tambakrejo. View-nya benar-benar menawan dan sayang untuk dilewatkan.
Dari spot ini, pandangan nyaris tak terhalangi. Hal ini membuat
pengunjung leluasa menikmati panorama khas pantai beserta kedadaan di
sekitarnya. Berada di spot ini, pengunjung bisa melihat sisi lain dari
Pantai Tambakrejo. Melihat dari sudut pandang yang berbeda, yang dijamin
anti-mainstream.
7. Pantai Jolosutro
Pantai Jolosutro berada di desa
Ringenrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar berjarak sekitar 45 km
dari kota Blitar ke arah Selatan. Pantai Jolosutro merupakan pantai
bagian dari kawasan Laut pantai Selatan yang dominan memiliki ombak laut
selatan yang besar dan sangat indah, oleh sebab itu sangat dilarang
bagi wisatawan untuk mandi di pantai ini. Pantai Jolosutro terletak di
sebuah teluk kecil yang diapit perbukitan dengan garis pantainya yang
panjang berpasir hitam. Sementara itu, bagian tengah pantai menyimpan
butiran pasir hitam yang serupa. Pantai Jolosutro sangat cocok untuk
rekreasi keluarga, karena terdapat pemandangan alam yang sangat indah
dan pasir yang sangat halus di sepanjang pantai. Air yang kebiruan dan
angin laut yang menyapa para wisatawan juga menjadi bagian yang unik
dari pantai ini.
8. Goa Embultuk
Goa Embultuk yang merupakan sebuah gua
alam yang di dalamnya penuh dengan stalagmit dan stalaktit. Goa Embultuk
terletak di desa Tumpakkepuh, kecamatan Bakung,kabupaten Blitar.
Merupakan satu – satunya gua di Blitar yang mempunyai keunikan
stalagmitnya pada para wisatawan. Wisata gua ini selalu ramai dikunjungi
oleh banyak turis, terutama pada liburan sekolah, dan jalan menuju gua
ini pun telah di renovasi sehingga dapat di lalui kendaraan roda empat.
Dulu hanya sepeda roda dua saja yang berkunjung di Goa Embultuk ini dan
penduduk setempat. Itupun jarang ketika di musim liburan. Dipenghujung
perjalanan dalam gua ini kita akan rehat disebuah kubah yang menyerupai
sebuah aula yang besar dimana bisa menampung ribuan orang didalamnya.
Konon gua ini dulunya pernah menjadi tempat persembunyian gerakan sebuah
partai terlarang (PKI)
9. Pantai Pangi
Pantai Pangi adalah sebuah pantai yang
terletak di ujung barat kabupaten blitar. tepatnya di dusun krajan, desa
tumpakkepuh, kecamatan bakung, kabupaten blitar, sekitar 45km dari kota
blitar atau bisa di tempuh sekitar 90 menit perjalanan dengan kendaraan
bermotor. jika musim hujan kendaraan harus berhentin sebelum pantai dan
kita harus berjalan kurang lebih 300 meter ke pantai dengan melewati
sungai yang segar, tapi kalau bawa motor bisa langsung ke pantai dengan
menlewati sungai dengan jalur offroad yang cukup menantang. Pantai indah
ini berjarak sekitar 40 km dari pusat Kota Blitar dan bisa ditempuh
sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan motor atau mobil. Pintu masuk
Pantai Pangi tepatnya di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh.
10. Pantai Serang
Pantai Serang merupakan pantai yang
terletak di pesisir Samudra Hindia, tepatnya berada di desa Serang,
kecamatan Panggungrejo, kurang lebih 45 Km arah barat daya kota Blitar.
Pantai ini memiliki hamparan pasir yang putih dan landai serta bibir
pantai yang cukup panjang dengan ombak yang tidak terlalu tinggi
sehingga memudahkan wisatawan untuk bermain air laut. Pantai serang juga
terkenal dengan ritual tradisionalnya yaitu Larung Sesaji yang
dilakukan setiap tanggal 1 Suro.
11. Pantai Peh Pulo
Pantai Peh Pulo ini terletak di daerah
Panggung Rejo, cukup jauh dari pusat kota Blitar. Butuh waktu sekitar
sembilan puluh menit bermobil dari pusat Kota Blitar. Namun sedikit
susah untuk bisa sampai ke lokasi Pantai Peh Pulo. Selain kita harus
melalui kawasan perbukitan dan hutan yang ada di wilayah Kecamatan
Panggungrejo, ruas jalan menuju ke lokasi pantai sebagian masih berupa
jalan makadam yang licin. Kita bisa langsung menuju tepi pantai dan
bermain air. Ombaknya tidak begitu besar, sebab agak ke tengah dari tepi
pantai, berjajar pulau-pulau kecil yang seolah membentengi pantai dari
gempuran ombak.
12. Candi Gambar Wetan
Candi Gambar Wetan berada di desa Gambar
Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Panorama di sekitar obyek wisata
sangatlah asri dan sejuk serta berada pada kawasan perkebunan kopi
Gambar. Pada lokasi sebelah bawah obyek wisata (Selatannya) langsung
dapat terlihat jaringan sungai lahar dari kawah gunung Kelud.
13. Arca Warak
Situs Arca Warak terletak di Desa
Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Situs ini berada ± 2 km
di sebelah timur laut Candi Penataran. Pada Situs Arca Warak juga
ditemukan berbagai artefak lainnya seperti: batu candi, jaladwara,
kemuncak, dan lumpang. Jaladwara adalah unsur bangunan yang berfungsi
untuk mengalirkan air. Biasanya jaladwara berbentuk mirip Makara pada
bangunan candi, namun jaladwara pada Situs Arca Warak memiliki keunikan
jika dibandingkan dengan jaladwara pada umumnya, yakni berbentuk seekor
gajah.
14. Candi Kotes
Candi Kotes adalah sebuah candi yang
terletak di sebelah selatan lereng gunung Kelud, tepatnya di Desa Kotes,
Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Berdasarkan namanya
pasti kita mengira kalau nama candi tersebut diambil dari nama desa
Kotes tersebut. Candi yang berdiri sejak tahun 1302 Masehi tersebut
merupakan aset yang berharga dari desa Sukosewu itu sendiri, memiliki
sebuah candi yang indah. Candi ini masih merupakan saudara dari Candi
Penataran, candi yang terletak di kecamatan Nglegok, Blitar, yang lebih
terkenal. Namun, walau lebih terkenal Candi Penataran, Candi Kotes
ternyata lebih tua dari Candi Penataran, yaitu sekitar 8 tahun lebih
tua.
15. Candi Sawentar
Candi Sawentar terletak di Desa
Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Di dalam Kitab
Negarakertagama, Candi Sawentar disebut juga Lwa Wentar. Komplek Candi
Sawentar ini berada pada lahan seluas 1.565 meter persegi. Bisa dibilang
unik, sebab bangunan candi ini seolah berada di kolam. Sehingga meski
sebenarnya cukup tinggi, karena berada sekitar empat (4) meter di bawah
permukaan tanah, tidak terlihat menjulang. Bagian atas candinya saja
yang terlihat setinggi satu meter dari jalan datar (gapura candi). Tubuh
candi berdiri di atas batur seluas 7 X 7 m2, dengan tinggi sekitar 1,5
m. Tinggi candi sampai ke puncaknya mencapai 10,65 m. Tubuh candi lebih
kecil ukurannya dibandingkan dengan kakinya, sehingga terbentuk selasar
sempit di sekelilingnya. Pintu candi terletak di sisi barat, diapit oleh
relung kecil di kiri dan kanannya.
16. Arca Gaprang
Arca Gaprang terletak di Desa Gaprang,
Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Lokasi dari kelompok arca ini
sangat mudah dicapai, dari gerbang pintu masuk Kota Blitar bagian
tenggara yaitu dekat dengan perempatan 511 silahkan menuju ke arah
timur, kurang lebih sekitar 2 km anda akan menemukan papan petunjuk
menuju kelompok arca ini, tepatnya anda harus berbelok ke kanan dan
sekitar 100 meter dari jalan raya tadi anda akan menemukan tempat ini.
Terdapat beberapa koleksi arca yang terawat dengan baek di bawah sebuah
bangunan kecil, taman yang terletak persis di depan bangunan pun juga
terlihat indah dan bersih.
17. Candi Simping
Candi Simping atau Candi Sumberjati
adalah sebuah candi yang terletak di Sumberjati, Blitar, Indonesia.
Candi ini merupakan makam Raden Wijaya yang wafat tahun 1309. Penegasan
tentang keberadaan candiini tertulis dalam Kitab Negarakertagama Pupuh
XLVII bagian yang ketiga. Candi Simping terletak sekitar 3 Km dari Arca
Ganesha Boro. Candi Simping sendiri relatif mudah dicapai karena
terletak di jalur menuju Pantai Tambakrejo dan Gua Embultuk.
18. Penangkaran Rusa Maliran
Maliran merupakan sebuah desa yang
berada di kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Maliran terkenal dengan
hutan buatan dengan tanaman homogen seperti pohon sambi yang memenuhi
hamparan tanahnya. Dalam hutan tersebut didirikan penangkaran rusa.
Kehadiran Rusa yang ditangkarkan di tempat tersebut sebenarnya bisa
menambah daya tarik untuk dikunjungi. Pengunjung diperbolehkan masuk ke
kandang dan mengelus rusa-rusa yang ada disana selama tidak membuat
kekacauan sekumpulan rusa-rusa itu. Tiket masuk ke lokasi untuk orang
dewasa adalah Rp. 2000,- sementara anak-anak Rp. 1000,- (harga
sewaktu-waktu berubah).
19. Bendungan Wlingi Raya
Bendungan Wlingi Raya atau dikenal
dengan bendungan Tumpang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Talun.
Bendungan ini mulai dibangun tahun 1981 dan selesai tahun 1985,
berfungsi untuk keperluan pengairan. Permukaan air di bendungan ini
sering mengalami fluktuasi tergantung dari pasokan dan kebutuhan air
untuk pengairan sawah bagian hilir. Dipinggir lokasi bendungan Wlingi
Raya terdapat taman rekreasi yang disediakan bagi pengunjung yang
datang. Dari taman tersebut pengunjung dapat menikmati panorama
bendungan sambil bercengkrama maupun berekreasi keluarga.
20. Bendungan Nyunyur
Bendungan Nyuyur merupakan bangunan
tanggul pada sebuah daerah aliran sungai (DAS) yang digunakan untuk
kepentingan irigasi, namun tidak menutup kemungkinan dapat dimanfaatkan
sebagai objek wisata air. Bendungan ini terletak di Desa Soso, Kecamatan
Gandusari dengan luas areal 3 ha dan kedalaman dasar sungai dari
permukaan bendungan sekitar 5m. Panorama alam di bendungan Nyunyur
sangatlah indah. Jika cuaca cerah, pengunjung dapat melihat puncak
Gunung Kelud dan Kawi.
21. Olak Alen
Olak-alen adalah salah satu desa yang
berada di kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia.
Di desa ini terdapat industri kecil gula kelapa.
22. Bendungan Serut
Bendungan Serut berada di dusun Serut
desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro +25 Km dari Kota Blitar. Disini kali
Brantas dibendung dengan 7 pintu air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). Terdapat jembatan sepanjang +30 meter di atas Bendungan Serut
yang menghubungkan Desa Gogodesa dan Desa Kuningan. Di selatan bendungan
ini terdapat pegunungan kidul yang membujur dari Barat ke Timur. Dan di
selatan pengunungan ini desa Lodoyo yang langsung berbatasan dengan
Laut Selatan. Bendungan serut yang juga difungsikan sebagai jembatan ini
juga menjadi jalan alternatif masyarakat sekitar. Di bagian sisi utara
dari bendungan serut ada taman.
23. Jurug Goa Luweng
Jurug
Gua Luweng merupakan sebuah air terjun di Blitar selatan. Bentuk tebing
air terjun ini berkelok-kelok sedemikian rupa, sehingga membentuk
aliran air yang indah. Sebagian airnya juga mengalir ke dalam gua di
dekar air terjun. Aliran tersebut membentuk air terjun mini di dalam
gua. Tapi lebih dari sekedar obyek wisata alam, Jurug Gua Luweng
merupakan sebuah konsep wisata yang matang. Bagaimana bisa disebut
demikian? Simak ulasan berikut.
Jurug Gua Luweng secara administratif
terletak di Dusun Prodo, Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten
Blitar. Dari Blitar rute menuju Jurug Gua Luweng adalah sebagai berikut:
Blitar – Kademangan – Ikuti rute menuju Pantai Tambakrejo – Perempatan
Gawang ke kanan – Ikuti rute menuju Monumen Trisula – Memasuki Desa
Ngrejo, petunjuk menuju Jurug Gua Luweng bisa dijumpai dengan jelas –
Selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk hingga sampai di lokasi Jurug Gua
Luweng.
Setiba
di parkiran Jurug Gua Luweng pengunjung pasti sudah tercengang. Itu lah
yang dirasakan saat rombongan besar kami mengunjungi jurug ini kemarin.
Tampak bahwa penataan dan pengelolaannya sudah matang. Padahal
rombongan kami datang ke Jurung Gua Luweng hanya berselang beberapa hari
dari dipublikasikannya tempat ini. Bayangkan saja, baru beberapa hari
dibuka sudah ada tempat parkir, ada tour guidenya, dan ada tali-tali
pengaman buat menuruni lereng air terjun. Keren bukan? Dan yang lebih
keren lagi, ternyata pengelolaan yang sedemikian rupa ini hasil swadaya
dari warga setempat. Sempat saya ngobrol dengan salah satu tour guide,
usianya masih belia dan dia ternyata anak putus sekolah. Wah tambah
salut..
Bukan kah masyarakat yang seperti ini
yang kita idam-idamkan selama ini? Masyarakat yang sadar wisata.
Masyarakat yang mampu mandiri, dengan menembus keterbatasan mengelola
potensi wisata yang ada di sekitar mereka. Akhirnya mereka pun bisa
memberi kemanfaatan bagi lingkungan sekitar mereka.
Kembali ke Jurug Gua Luweng. Untuk menuju
lokasi jurug, pengunjung harus melewati jalan setapak yang
berkelok-kelok di antara ladang. Di ujung jalan setapak pengunjung masih
harus melewati tanggul yang membendung aliran sungai Jurug Gua Luweng.
Hal tersebut menambah keseruan dan memberikan kesan bagi para
pengunjung. Jadi semacam wisata adventure, tapi sudah lebih ramah karena
dilengkapi dengan pengaman dan tour guide.
Letak
mulut Gua Luweng berada di samping air terjun. Guanya tidak terlalu
luas, namun unik karena ada aliran air terjun mini di dalamnya.
Untuk
bisa melihat keseluruhan dari air terjun, pengunjung bisa menuruni air
terjun dengan menggunakan tali atau pun menyusuri jalan setapak.
Tidak
seperti kebanyakan air terjun di Blitar selatan yang mengering saat
kemarau, aliran air di Jurug Gua Luweng ini tetap terjaga karena
sungainya dibendung.
Sekali lagi Kecamatan Bakung telah membuktikan kapasitasnya. Setelah beberapa waktu lalu Kedung Malang (Tirto Galuh)
melejit, sekarang giliran Jurug Gua Luweng di Desa Ngrejo. Semoga
Jurung Gua Luweng bisa berkembang pesat dan tetap terjaga
kelestariannya. Sudah saatnya potensi-potensi wisata seperti ini
dimunculkan, agar Blitar punya ikon wisata selain Candi Penataran dan Makam Bung Karno. Dari Bakung, Blitar selatan, Jurug Gua Luweng siap menjadi kuda hitam wisata di Blitar Raya.
24. Kedung Malang
Kedung Malang
Peggunungan kapur selatan bukan hanya menyimpan hasil alam berupa batu kapur,tapi juga menyimpan potensi wisata yang tak kalah indahnya. Batuan kapur yang mempunyai karakter warna putih memberikan keindahan tersendiri bagi obyek wisata disana. Salah satu keindahan di bukit kapur itu adalah Kedung Malang, Air terjun yang tidak begitu tinggi tapi mempunyai area yang luas dengan batuan kapur yang besar-besar dan indah.
Kedung Malang terletak didesa sidomulyo kec. bakung. Untuk menuju kesana kalau dari pusat kota kita bisa menempuh jalur menuju pantai tambak, sampai diperempatan desa gawang kita ambil kearah kanan. Kemudian kita lurus sampai ke Monumen Trisula Bakung, Dari monumen kita terus sampai ada pertigaan kita ambil ke arah kiri. Dari pertigaan ini kira-kira berjarak 750 meter kita akan sampai ditikungan yang ada jalan masuk ke kiri menuju ke perkebunan warga. Untuk menuju ke Kedung Malang kita bisa menitipkan kendaraan di rumah warga dan berjalan kaki menuju ke kedung ini. Karena jalan menuju ke kedung hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Begitu kita sampai di Kedung Malang, akan terlihat pemandangan yang begitu eksotis. Air terjun yang ketinggianya hanya sekitar 7 meter ini mempunyai keindahan tersendiri. Walau tidak tinggi, tapi dengan sungai yang lebar, dan batuan yang berundak membuat kita betah untuk menikmati air terjun ini. Sungai yang mempunyai lebar hampir 100 meter, dengan susunan batu-batuanya yang berundak dan ketinggian air sungai yang tidak lebih dari 10 cm betul-betul menarik. Kita bisa berjalan-jalan disungai tanpa perlu takut akan basah. Kalau mau lebih menikmati lagi kita bisa turun kebawah, untuk bisa menikmati keindahan sungai dengan menyusuri area kedung malang ini.
Menurut beberapa teman traveller yang pernah berkunjung kesini dan menyukai tantangan, kita juga bisa memacu andrenalin dengan membawa parahu karet atau ban dalam untuk menyusuri dan turun di air terjun ini, tapi tentunya dengan safeti yang baik. Mungkin karena karakter air terjun di kedung malang ini yang tidak begitu tinggi dan berundak-undak sehingga lebih bisa dinikmati juga dengan menyusuri menggunakan perahu karet ataupun ban dalam mobil.
Peggunungan kapur selatan bukan hanya menyimpan hasil alam berupa batu kapur,tapi juga menyimpan potensi wisata yang tak kalah indahnya. Batuan kapur yang mempunyai karakter warna putih memberikan keindahan tersendiri bagi obyek wisata disana. Salah satu keindahan di bukit kapur itu adalah Kedung Malang, Air terjun yang tidak begitu tinggi tapi mempunyai area yang luas dengan batuan kapur yang besar-besar dan indah.
Kedung Malang terletak didesa sidomulyo kec. bakung. Untuk menuju kesana kalau dari pusat kota kita bisa menempuh jalur menuju pantai tambak, sampai diperempatan desa gawang kita ambil kearah kanan. Kemudian kita lurus sampai ke Monumen Trisula Bakung, Dari monumen kita terus sampai ada pertigaan kita ambil ke arah kiri. Dari pertigaan ini kira-kira berjarak 750 meter kita akan sampai ditikungan yang ada jalan masuk ke kiri menuju ke perkebunan warga. Untuk menuju ke Kedung Malang kita bisa menitipkan kendaraan di rumah warga dan berjalan kaki menuju ke kedung ini. Karena jalan menuju ke kedung hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Begitu kita sampai di Kedung Malang, akan terlihat pemandangan yang begitu eksotis. Air terjun yang ketinggianya hanya sekitar 7 meter ini mempunyai keindahan tersendiri. Walau tidak tinggi, tapi dengan sungai yang lebar, dan batuan yang berundak membuat kita betah untuk menikmati air terjun ini. Sungai yang mempunyai lebar hampir 100 meter, dengan susunan batu-batuanya yang berundak dan ketinggian air sungai yang tidak lebih dari 10 cm betul-betul menarik. Kita bisa berjalan-jalan disungai tanpa perlu takut akan basah. Kalau mau lebih menikmati lagi kita bisa turun kebawah, untuk bisa menikmati keindahan sungai dengan menyusuri area kedung malang ini.
Menurut beberapa teman traveller yang pernah berkunjung kesini dan menyukai tantangan, kita juga bisa memacu andrenalin dengan membawa parahu karet atau ban dalam untuk menyusuri dan turun di air terjun ini, tapi tentunya dengan safeti yang baik. Mungkin karena karakter air terjun di kedung malang ini yang tidak begitu tinggi dan berundak-undak sehingga lebih bisa dinikmati juga dengan menyusuri menggunakan perahu karet ataupun ban dalam mobil.
0 komentar:
Posting Komentar